Ide- Siang tadi sangat
cerah dan Hari ini aku senang telah meyelesaikan tugas. karenanya saya ingin menghibur
diri sendiri. Malam ini aku ingin menulis tentang suatu dongeng yaitu......kisah
Abunawas (hah!)
Kalian pasti tahu,
cerita Abunawas yang sangat cerdik. Seingat saya dulu, sering membacanya di
waktu Sekolah Dasar. Saya sangat ingat sekali, sering membolak-balik buku cetak
bahasa Indonesia untuk membaca kisah si Abunawas yang menurut saya sangat
menggelikan.
Pada suatu hari Abunawas
tidak memiliki uang. kemudian datanglah para kawanya menghampiri. Kebetulan,
pada waktu itu sang raja akan mengadakan perlombaan sayembara - berbagai pertunjukkan. Sehingga
rakyat saat itu begitu sangat antusias dan menanti-nanti dilaksanakan pesta
besar tersebut.
“Wahai.. Abunawas,
tidakkah kau mendengar kabar tentang pesta yang diadakan Raja?”, tanya salah
satu kawannya. “aku telah mendengarnya... ada apa...?” tanya Abunawas dengan
lemas. “bukankah kau tak punya uang?” tanya mereka kepada abu nawas, “Iya..”
Abu Nawas sangat bersemangat ketika mendengarkannya. “kalau begitu bukankah kau
orang yang cerdik. Kami akan memberikan kamu sekantong uang dengan 1 syarat.”,
abu nawas penasaran “apakah itu..” tanyanya. “kami ingin kamu mempertunjukkan
sesuatu yang membuat sang raja tertawa dengan pertunjukkanmu”. Abu nawas pun
mensetujui itu dan segera teman-temannya pergi.
Suatu hari terdengar
kabar bahwa “ Abu nawas akan terbang”. Sehingga berita tersebut tersebar
diseluruh negeri. Rakyat mulai bertanya, ulah apa lagi yang akan dilakukan si
Abunawas. Berita itupun terdengar oleh sang raja. Sang Rajapun senang mendengar
kabar itu dan memerintahkan pengawalnya untuk menyampaikan kepada si Abunawas
bahwa pertunjukkan besar itu harus dilakukan jika tidak dia akan dihukum.
Akhirnya hari yang
ditunggupun tiba. semua rakyat berkumpul di pelataran istana. Menantikan
atraksi yang akan dilakukan si cerdik itu. diantara mereka ada yang percaya dan
ada yang tidak, “Mungkinkah Abunawas bisa terbang? Dengan apa?, mana mungkin?,
apakah Abunawas punya sayap tersebunyi?, Abunawas pasti berbohong?”. semua
saling bertanya-tanya. Maka dari jauh terlihatlah Abunawas memanjat menara
didekat istana. Semua menjadi tegang. Dari kejauhan terlihat pula dibawah
menara itu, para ahli hukum dan algojo yang siap menanti-nanti hukuman untuk si
Abunawas.
Abunawas mulai
mempersiapkan diri. Dia telah bersiap-siap menggerak-gerakkan kedua tangannya
kekanan dan kekiri begitu pula kakinya. Dia terus melakukannnya berkali-kali.
Para rakyat yang ada dibawahnya sangat tegang
hingga tak mau berkedip melihat gerakkan Abunawas. Mereka ingin menyaksikan
orang yang cerdik itu untuk terbang.
Tiba-tiba dari
kejauhan dia turun dari menara dan berbicara kepada para ahli hukum dan
Algojonya. Sembari si Abunawas berteriak “ haiii para rakyat.. bukankah kalian
melihat saya akan terbang tadi ?!!” rakyat bersorak ramai “iya..” dan ada
diantara yang lainnya bergumam “apalagi yang diperbuatnya..pasti dia akan
dihukum mati karena ulahnya”. Si Abunawas menjawab “saya tadikan akan terbang
dan sekarang saya telah menyelesaikan tugas saya.” Kemudian si Abunawas pun pergi
dan terdengarlah cerita itu di telinga Sang Raja. Terbahak-bahak tawa sang Raja
sembari berkata “Aku sudah menduga, si Jambul itu pasti ada saja ulahnya. Sudah
berulang kali aku dibuatnya tertawa oleh kecerdikannya .”
***
Dari cerita itu saya
berfikir bahwa, setiap orang memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Sedangkan
taraf besarnya suatu permasalahan juga berbeda-beda sesuai anggapan mereka. Ada
sebagian yang lain merasa permasalahan yang dia hadapi terlalu besar dan sangat
besar. Ada sebagian yang lain menganggap permasalahan tersebut adalah ringan.
Maka sejatinya
memang. Tingkat besar dan ringannya suatu permasalahan menandakan tingkat besar
atau sedikitnya kemampuan kita. Semakin besar permasalahan yang kita hadapi
maka itu akan setara dengan kemampuan kita dan begitupun sebaliknya. Sehingga,
orang-orang yang besar pada dasarnya dilahirkan dari permasalahan yang besar.
Karena permasalahanlah yang membuat mereka besar. Orang yang besar itu adalah
yang tersadar akan apa dan bagaimana selayaknya mereka menyelesaikan permasalah
walaupun menurut orang lain tak mungkin mampu diselesaikan.
See you on my new
article...
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik