IDE- Bagi anak kostan, curhat satu sama lain tentang segala
permasalahan mereka adalah hal biasa. Berkumpul bersama sekedar Bercerita
tentang hari yang telah dilewatkan. Tak ada tema khusus maupun umum, semua akan
terasa nyaman untuk diceritakan.(yaahh itulah)
Seperti biasa, aku adalah si pendengar setia dari cerita mereka.
Karena memang aku lebih suka mendengarkan mereka bercerita dari pada aku yang
bercerita. Kalaupun mereka butuh tanggapan, maka aku akan berikan. Kalaupun
tidak, hanya sekedar menjadi penonton dan pendengar.
Bagiku lebih sulit bercerita dan mengungkapkan perasaanku
sendiri dari pada memahami perasaan orang lain. Entah mengapa, dari dulu aku
memang tidak suka bercerita. Apalagi harus mengahabiskan waktu berjam-jam
bercerita. Itu adalah pekerjaan yang sulit. Terkecuali jika cerita itu penting
dan harus diskusikan.
Dari dulu hingga sekarang aku memang lebih senang menulis.
Membuat sesuatu dari hasil tanganku sendiri. Semisal membuat cerpen, memindah
catatan tadi siang, menggambar sesuatu yang aku sukai atau yang paling sering
adalah menempel tembok kostan dengan kertas yang penuh catatan (kostan- koran).
Entah seperti itulah hobiku. Bahkan terkadang teman-temanku
jika mampir kekostan, maka mereka seperti masuk kedalam sebuah pameran hasil
karya tulisan. Berjingkat kesana kemari melihat apa yang aku tulis. (mau gimana
lagi) normalnya, biasanya gadis-gadis lain mengisi tembok mereka dengan
foto-foto bersama temannya, atau foto dia sedang berpose. Tapi uniknya, aku
lebih suka menempel tembok dengan tulisan yang tak seberapa.
Aku lebih senang mengungkapkan perasaanku lewat tulisan
seperti di buku tulis atau diblogger terkecuali media sosial yang umum orang
memakainya contoh Fb,BBM, Twitter, Intagram, pinters dll (yah walaupun aku memiliki mereka). Karena Menurutku media sosial umum itu adalah situs penyedia layanan
yang menampilkan berbagai informasi yang mereka tampung untuk dibagikan atau
dipertontonkan kepada publik atau masyarakat. Hal ini termasuk apa yang ada
pada diri kita. Aku ingat sekali perkataan dari guru bahwa "Apa yang kita tuliskan mencerminkan apa yang kita pikirkan". sedangkan hal itu akan dikonsumsi oleh mereka. Entah apakah tulisan itu mengandung
kebaikan, kebencian, amarah, kekecewaan maupun kebahagiaan. Sepatutnya memang,
kita harus lebih bijak dalam menggunakannya. Karena ada saatnya memang
informasi itu harus dibagikan kepada publik dan ada pula yang tidak sepatutnya
disajikan.
Sehingga pada dasarnya, aku lebih membatasi diri untuk
tampil disosial media, terkecuali blogger. bahkan, sekalipun aku menulis
disini. Aku lebih berusaha bagaimana menulis yang memang bagus untuk dimengerti dan dipahami orang
lain. karena tulisan yang kita buat dapat mengandung dua unsur yang tak
termuat. Bahkan hal itu bisa mengandung keambiguan yang pada akhirnya
menimbulkan salah paham, kebencian dan permusuhan. Karena Bisa saja mereka
setuju dengan tulisan kita dan bisa saja kontra. Apakah Unsur tersebut? yaitu
perasaan dan tujuan.
Karenanya dalam tulisan ku selama ini, yang merupakan bagian
dari hobi. Dimana inilah caraku mengungkapkan isi pikiran dan sekaligus berbicara kepada diri sendiri
tentang bagaimana aku harus menyelesaikan semua hal yang aku alami. Karena
sebanarnya melalui tulisan itulah aku memerintahkan diriku sendiri untuk
berusaha belajar, bersemangat, berharap dan berupaya semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan apa yang sedang dihadapi hari ini dan seterusnya. Melalui tulisan
ini pula yang akan mengingatkanku; bahwa aku harus begini dan begitu sesuai
dengan harapan yang aku tuliskan.
Semoga saja, aku bisa terus menulis dan belajar sedikit demi
sedikit. Tak ada kata batasan dan tidak ada kata tak ada waktu. Terus berusaha untuk lebih baik karena “manusia yang merugi adalah
manusia yang menempatkan dirinya sama dengan yang lalu dan yang paling
beruntung adalah dia yang mengupayakan dirinya berubah menuju yang terbaik dari
sebelumnya”. Karenanya aku ingin seperti itu (semoga saja..).
Blogger ini "IDE" adalah blog curhat saya lewat tulisan. KarenaTulisan adalah media yang tak
akan pernah hilang terkecuali dia memang sengaja dihilangkan atau dihapus. Tak akan
pernah ada salahnya untuk menulis apa yang kita pikirkan. Karena masing-masing
orang punya pemikiran yang berbeda (namun tidak kemungkinan juga sama). Bisa jadi, apa yang kita tulis menurut kita
memang tak ada gunanya tetapi belum tentu kepada orang lain. Kita tidak pernah
tahu permasalahan manusia itu. karena bisa saja hari ini dia tidak membutuhkan
tulisan kita, namun tidak menutup kemungkinan suatu saat. Karenanya aku hanya
ingin menulis yang baik menurut pandanganku dengan semaksimal mungkin
menganalisis apa yang aku tulis. berbagi pengalaman dan pemahaman yang selama ini kujalani. Semoga coretan yang tidak jelas ini
bermanfaat (terkhusus untuk saya)
See you on my next article...
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik