KAMU SELALU MEMBANDINGKAN



Saat kamu terbangun dipagi hari. kamu melihat jendelamu. Walaupun kamu yakin telah ada jam didinding di kamarmu. Kamu takpernah melewatkan pandanganmu kearah jendela kamarmu. Kamu selalu meragu dan butuh keyakinan untuk memutuskan suatu perkara yang sesungguhnya sudah pantas kamu putuskan. Selalu dan selalu situasi yang mengajarkanmu tentang kebimbangan.
Kamu langkahkan kakimu. Kemudiann masuk kekamar mandi. Membersihkan diri adalah satu dari aktifitas yang ada disana. Tapi sayangnya, selalu ada aktifitas yang kamu pilah-pilah. Selalu saja hanya membasuh apa yang menurutmu penting lalu kemudian mengambil wudhu dan pergi keluar. Bahkan setelah selesai aktifitas ibadah, kamu kembali lagi ditempat tidurmu. Kamu merasa masih pagi, terlalu dingin, terlalu rajin, dan terlalu-terlalu yang lainnya. kamu selalu berhadapan dengan hidup yang hanya tentang kewajiban dan kedinian.
Namun, saat pagi sudah beranjak pergi, Siang mulai hadir. Kau tak juga kunjung berhenti dari rasa tenang diatas tempat tidurmu. Saat semua waktumu terbuang dan saat kamu mulai sadar tentang apa yang kau lakukan pada dirimu sendiri. Barulah saat itu, ingatan mu kembali bahwa kamu memiliki sejuta perencanaan yang belum teralisasi.
Hallo.. oh halloha. Selama ini kamu kemana ?. disaat orang lain berlari tergopoh-gopoh mengingat rencana hari ini. Kamu tenang tertidur-tidur seakan tak memiliki rencana hidup kedepan. Saat pertanyaan kesalahan terlontar di hatimu, seribu jawaban yang kau coba rasionalkan. Seribu alasan dan urusan yang coba kau jadi kambing hitamkan.
Saat kau mulai menyesal akan waktu mu yang terbuang. Kamu mulai bimbang dengan keadaan. Karena kau tak berhasil menyalahkan diri sendiri, lalu kamu menyalahkan orang laindisekitarmu.
Hallo.. Alloha. Sejak kapan hidupmu jadi hidup mereka dan hidup mereka jadi hidupmu. Apakah kamu berpikir kebaikan mereka akan ada pada kebaikanmu dan begitupun sebaliknya ?. kamu hanya tau bahwa tadi kamu sedang tidur dengan alasan yang kau buat. Sedang mereka sedang bekerja dengan alasan yang mereka buat. Kamu sedang sadarkan dengan alasanmu? Dan mereka juga sedang sadarkan dengan alasan mereka.

Hallo.. Alloha. Saat kamu mulai terpojokkan melihat hasil yang mereka dapat maka aksi hitammu kau halalkan. Diskriminasi dengan sedikit bumbu dengki, iri, dan mencari kesalahan orang lain. Waaah siapa kamu? Dan mengapa mereka. Kamu yang salah atau mereka yang benar atau mereka yang benar atau kamu yang salah?.

Ingatlah siapa kamu, apa yang kamu kerjakan dan apa yang kamu sibukkan. Semua, sama-sekali tak ada sangkut pautnya dengan mereka yang ada disana yaitu yang sedang berjuang dengan hidup mereka. Lihatlah apa yang kamu lakukan dan apa yang mereka lakukan. Mereka tentu punya alasan tentang lelah dan berjuang. Lalu kamu? Tentu memiliki alasan untu bersantai.

Kini setelah semua terjadi dengan begitu saja. Kamu mulai membandingkan. Mereka memiliki hasil dan aku tidak.

Hallo..alloha. sadarlah dengan apa yang kamu lakukan. Pantaskah kamu membandingkan antara dirimu sendiri dan mereka. Untuk membayangkannya agar kamu berada diposisi yang sama dengan mereka saja, seharusnya kamu malu. Seharusnya perbuatan itu membuatmu tak bisa tidur hingga larut malam. Membuatmu selalu terjaga saat tertidur karena mimpi buruk dan membuatmu gelisah setiap hari karena banyak hal yang amu lewati.
Ingatlah. Setiap perbuatan akan membawa hasil. Dan hasil adalah cerminan perbuatan. Walau tak dapat kau lihat saat ini. Tapi sperbuatan yang akan memperlihatkan hasilnya.
Hallo..alloha. TIDAK SEPANTASNYA KAMU MEMBANDINGKAN
KARENA SEPANTASNYA KAMU MEMPERBAIKI MULAI DARI SEKARANG

Comments