ISLAM'S SYAM



IDE-  sejak kecil saya selalu belajar memahami setiap detik apa yang terjadi terhadap diri saya maupun orang-orang yang ada disekitar saya. melalui semua yang saya alami, membuat saya termotivasi untuk selalu bersyukur dan mencoba melakukan yang terbaik dan inilah cara saya dalam menyelesaikan segala sesuatu.

Bersyukur adalah nikmat yang tidak akan pernah tergantikan saat sebuah permasalahan dan ujian datang, entah itu pada diri kita maupun orang lain. Karena Sang Pencipta menjanjikan bahwa setiap rasa syukur yang manusia ucapkan di mulut maupun dihati, tidak akan ditambah kecuali kenikmatan.

Dulu saya bukanlah orang yang mengerti agama sekali, atau belajar agama bersama ustadz ini dan itu atau bahkan bukan pula yang belajar bersama teman-teman santri dipesantren seperti yang mereka alhamdulillah rasakan. Saya hanya belajar secara otodidak tentang agama ini lalu memahaminya, Menganalisis dan memperbaharui pemahaman saya sedikit demi sedikit setiap apa yang saya dapatkan. Sehingganya, saya merasa sangat bersyukur kepada Tuhan Pemilik Semesta ini, karena tiada mungkin saya bisa berdiri hingga detik ini hanya dengan sebatas kekuatan yang saya miliki.

Iman adalah kekuatan yang tidak pernah bisa digantikan oleh apapun. Entah apakah itu uang, kekuasaan, kebahagiaan dan berbagai keindahan dibumi ini. Karena Iman itulah segala dari seluruh kenikmatan (entah apakah saya yg terlalu berlebihan) tetapi itulah kenyataannya.

Mengingat tentang iman, membuat saya tersadar akan suatu hal yang besar. Sesuatu hal ini berkaitan iman sebuah tindakan. Karena Iman dalam hati maupun lisan, tentu setiap manusia muslim telah memiliki. Akan tetapi iman dalam tindakan inilah hal yang sering menjadi sulit bagi setiap muslim.

Negeri Syam adalah iman dalam tindakan bagi setiap muslim, apabila mereka menyadari sabda Rasulullah Salallahualaihiwassalam tentang ‘bukti keimanan setiap muslim’. Pesan beliau membuat saya yakin bahwa inilah waktu yang telah disebutkan itu. entah apakah manusia mengelaknya, atau berpura-pura tak mendengar ataupun tak melihatnya sama sekali. Tetapi tetap saja semua pasti akan tetap terjadi, waktu akan tetap berjalan pada kadar dan porsinya, tidak akan berkurang juga tidak akan bertambah. Waktu inilah yang disebut akhir zaman.

Akhir zaman, Berkali kali saya sering memimpikan hal ini (saya hanya mencupliknya disini) dan mungkin itu karena rasa ketakutan saya tentangnya. Mengingat banyak periwayatan yang membahas tentang peristiwa ini dan fase-fase peristiwa alam berbicara (sedangkan sekarang benar-benar berikut adanya, bahkan kalian bisa melihatnya secara bebas di youtube dan berita manapun) tentang tanda-tandanya yang mulai ditampakkan Alam.

Normal bagi manusia, membahas hal ini sudah tentu adalah sesuatu yang  mengkahwatir dada dan bahkan berharap hal ini hanyalah kisah semata. Akan tetapi siapa kita yang tidak bisa menjamin apa-apa, bahkan kematian yang akan terjadi pada diri kita sendiri. Kita hanyalah manusia yang ditugaskan untuk hidup untuk beribadah, selepasnya Tuhan Yang Maha Adil yang bertindak.

Karenanya, seharusnya saya sadar tentang kesibukan saya tentang dunia. Mengumpulkan banyak kesibukan yang seharusnya kesibukan itu tidak menyaingi keutamaan dalam mengingat akhirat. Kesibukan yang seharusnya Lebih memikirkan skala prioritas. sehingga seharusnya kesibukan untuk mengejar kebahagiaan dunia tidak membutakan mata dan hati saya tentang negeri akhirat.  

Ya, walau saya tahu manusia adalah tempatnya kesalahan. Tetetapi tidak seharusnya pula manusia menjadikan alasan itu sebagai bagian dari mengapa mereka salah melangkah dan akhirnya melupakan Tuhan. Inilah yang kemudian membuat saya berfikir bahwa mengapa Allah Subhanahuatalla mengirimkan para Rasul dan memberikan dua petunjuk yaitu Al-qur’an dan Al-Hadist.

Ya, anjuran Rasulullah sallallahualaihiwassalam itulah yang membuat saya ingin melakukan sesuatu yang terbaik.

Syam,, penduduk terbaik yang membuat saya selalu sedih tentang keimanan saya. mempertanyakan sejauh mana saya memandang tentang iman. Rasul kita Salalallahualaihiwassalam berpesan bahwa “iman dari seorang muslim diakhir zaman terletak diSyam”, kemuliaan berada disana. Sedangkan jika saya tak tergerak hati mendengarkan apa yang mereka teriakan untuk saat ini dan memperjuangkan apa yang mereka sebut-sebutkan dalam lisan mereka hari ini. Lalu dimanakah telinga, mata, dan hati saya hingga mengabaikan semua yang mereka pertahankan. Lalu dimanakah letak keimanan saya sehingga berpura-pura dan tak menghiraukan apa yang mereka perjuangkan. Pantaskah saya mengatakan, “yah, seperti inilah?”  yang dengan lantang berteriak “manusia adalah tempatnya salah dan lupa”. Hal ini membuat saya bertambah malu tentang Sabdanya Salallahualaihiwassalam :

“ manusia yang paling cerdas diantara umatku adalah mereka yang memikirkan tentang akhirat, sedangkan manusia yang paling bodoh diantara umatku adalah mereka yang sibuk berangan-angan pada dunia”



Save Syam...!!!

Untuk Mengetahui info lebih lanjut, baca article kitabisa.com

Untuk Berdonasi:
Suriah BNI Syariah        : 6600022009 An. Aksi Cepat Tanggap
Palestine Mandiri           : 1270007721317 An. Aksi Cepat Tanggap
Rohingya Mandiri          : 1270007917378 An. Aksi Cepat Tanggap





Comments