SKENARIO



IDE- Cerita dalam sebuah cerita. Kita sebut saja diri kita adalah para penonton dalam sebuah sereal film. Dimana kita dapat dengan mudah berbicara dan berpendapat sesuai dengan ide yang ada difikiran kita. Memutar kedepan dan kebelakang film tersebut melihat peran yang baik ataupun peran yang kurang tepat bagi kita (just for as !)dalam merancang drama perfilman. Kita adalahah penonton akan tetapi walaupun hanya seorang penonton tentu saja penilaian kita menentukan keberhasilan sereal film tersebut dibuat. Karena melalui penonton itulah sebenarnya bagus atau buruknya sebuah film tersebut dipertaruhkan. Sehingga memang pada dasarnya, penilaian seorang penonton adalah unsur utama keberhasilan sereal tersebut. Contohnya saja pada drama yang ditayangkan oleh perusahaan cinema korea yang mengikut sertakan para penontonnya untuk meranting dan memberi penilaian drama baru yang mereka buat. Sip!.

Saat Berjam, berhari-hari, bahkan hingga berbulan-bulan, sebuah film akan mampu di terbitkan hingga sampailah pada waktunya di sajikanlah kepada kita dengan penuh perhatian. Maka pada waktu itulah mulai idea gagasan, opini, kritik, dan saran akan segera  bermunculan kesana dan kemari. Lalu giliran produsenlah yang mendengar apa yang kita sarankan, terus dan terus seperti itu.
Banyak masukan, banyak kekurangan karena memang "tak ada didunia ini yang sempurna" apalagi hanya sebuah sebuah sereal film yang banyak  kita lihat. Karena pastinya sebuah film itu hanya penghibur dan peran belaka yang bisa saja diangkat dari kisah nyata juga bisa saja dari kisah hayalan belaka.
Namun betapapun demikian. Ada banyak hal yang harus diketahui sebagai seorang penonton yang cerdik ataupun cerdas menurut  saya saat ingin menonton sebuah kegiatan ataupun hal-hal yang lainnya begitupun hanya sekedar film  yaitu tentang penilaian mendalam sebuah objek.
Kalau membahas tentang film, tentu akan  datang difikiran kita bahwa hal itu adalah pekerjaan yang menghabiskan banyak waktu plus buang energi, plus buang finansial hanya demi sebuah film yang hanya sekedar sebagai bahan hiburan.
Akan tetapi tidak sebenarnya, jika hal tersebut kita bawa kedalam fikiran kita untuk menyeleksi film yang benar-benar mengdukasi bagi kita ataupun yang bukan. Karena bagi saya film yang mengedukasi akan lebih membawa manfaat dan menghilangkan citra buruk bagi kita  dibanding film yang hanya sekedar dipertontonkan.
Karenannya untukumenyeleksi tersebutpun saya akan dengan hati-hati melihat mana yang baik dan mana yang buruk termasuk prinsip saat saya menonton sebuah sereal film.
Saya berprinsip; penonton yang cerdik ataupun cerdas adalah penonton yang bukan hanya sekedar menonton akan tetapi juga memahami apa tujuan film tersebut dibuat dan manfaatnya.
Karena penonton yang baik bukan lah penonton yang menyelesaikan sampai akhir apa yang dia tonton lalu berlalu pergi. Akan tetapi penonton yang baik adalah dia yang mampu memahami maksud dari sebuah film atau hal lain yang mereka tonton, baikah atau burukkah lalu mengidentifikasikannya kedalam kehidupan. Sehingga dapat menjadi cerminan untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan yang ada".  Bukankah Begitu.
Karenany pedoman yang demikian sangat wajib dimiliki setiap orang. Sehingga apa yang dia lakukan dengan film yang dia tonton mendatangkan kebermanfaatn bagi dirinya sendiri dan orang lain.
 Tentang film yang saya bahas sedari tadi. Maka saya ingin menceritakan sebuah film yang belum lama launching di cinema film barat yaitu film tersebut telah saya tonton dengan sahabat saya saat kami menyambangi sebuah bioskop dalam me ngisi waktu libur panjang.
Pada saat itu, kami benar-benar begitu  tertarik tentang film tersebut baik sesudah  kamikmenonton maupun belum, mengapa? Karena ada suatu pesanpdidalam film tersebut tentang keagamaan dan kerusakan yang terjadi pada era yang sedang kita jalani hari ini. Bagaimanakah itu? Saya akan menceritakan satu-persatu.
Kami Begitu terheningnya, ketika mengerti makna dan nilai dibalik film yang kami saksikan. Adegan demi adegan, peran demi peran semua tak asing bagi kita yang telah mengerti ilmu dan paham konsep agama. Mengapa sedemikian sekali? Karena dalam film tersebut menceritakan tentang kehidupan yang kita jalani. Kehidupan yang terus Berlalu dan terus bergulir hari demi hari. Tanpa sadar telah merubah fisik, sifat dan karakter setiap hal yang terjalin didalamnya. Dan itulah kehidupan kita yang tanpa kita sadari kehidupan ini telah bergulir sedemikian cepatnya dan mengerikan, terus dan terus berubah dari waktu kewaktu. Sampai kita sendiri lupa dan bahkan sampai buta dan terjebak oleh masa, penglihatan dan angan-angan kosong yang kita rangkai sendiri.

Berjam-jam duduk dalam sebuah bioskop dengan pesan yang menurut kami begitu penting adalah pelajaran yang sangat berharga. Pesan yang hanya mungkin bisa tersampaikan jika penonton mau merefleksikannya :

Pada sebuah Sistem kehidupan yang  dilatarbelakangi dengan sebuah kepercayaan yang berkedog agama.

Sebuah keluarga tinggal dan hidup dengan damai dan menjalankan ibadah agama mereka dengan baik. Tetapi waktu demi waktu semua itu berubah seiring banyak keganjilan yang mereka alami dalam kehidupan mereka . Karena satu demi satu anggota keluarga mereka meninggal dengan sangat tragis. Mereka tidak sama sekali mengetahui apakah alasan kematian tersebut. entah itu apakah kecelakaan, pembunuhan dan masih banyak lainnya. Dimana keanehannya tersebut tidak bercampur tangan dengan kejahatan orang lain, tetapi karena ketidak sengajaan satu sama lain antara anggota keluarga.

Mereka heran, sedih, pilu dan mempertanyakan mengapa semua itu bisa terjadi. Terus dan bahkan berkali-kali terjadi menimpa dalam keluarganya.  Srhingga satu persatu anggota keluarganya terbunuh. Hingga akhirnya tersisalah dua anggota terakhir dari keluarga tersebut. Lalu merekapun melakukan penyelidikan sendiri untuk membuka fakta apa yang terjadi. Hingga akhirnya disalah satunya dari mereka menyimpulkan bahwa diantara mereka berdua merupakan penyebab pembunuhan terjadi. Akan tetapi mereka juga menyadari hal lain bahwa hal yang sebenarnya timbul bukan karena diantara mereka memang seorang pembunuh. Akan tetapi karena ada jiwa lain yang terus menggodannya untuk melakukan kesalahan demi kesalahan tersebut. Sehingga pada akhir ceritapun, mereka berdua terbunuh oleh tangan mereka sendiri. Bersambung!

Lalu apa sebenarnnya yang membuat kami begitu sangat sentimentil dari skenario film tersebut. Sehingga kamipun terheran ketika menyadarinya :
situasi Dunia yang digambarkan dalam film tersebut sangat sesuai dengan yang terjadi pada dunia kita. Dunia yang kita anggap damai, baik-baik saja, tentram ternyata itu semua hanyalah cover saja. Jika kita segera menyadari kedalam hati nurani kita yang paling dalam. maka kita akan melihat bahwa dunia ini sudah dipenuhi dengan tangan-tangan jiwa perusak.
Siapakah jiwa perusak itu yaitu Mereka  yang datang bukan karena tak ada alasan. Mereka datang karena mereka memang memiliki keperluan yang sama seperti kita dala menginginkan kehidupan bahagia. Sedangkan kebahagiaan hidup yang bisa dirasakan adalah dengan agama. Karenannya merekapun sama ingin merasakan hal tersebut. Hanya saja yang membedakan adalah kepada siapa yang akan disembah. Kepada Tuhankah atau hal yang lain?

Mereka menginginkan dunia, mereka ingin merasa bahagia. Akan tetapi kebahagiaan mereka sungguh jauh berbeda. Mereka bahagia jika kita bersedih. Mereka memiliki ibadah yang mana ibadah mereka adalah nyawa. Sedang kekuatan mereka adalah saling membunuh. Mereka tidak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah. apalagi siapa yang harus dikasihani dan siapa yang harus disayangi, terkecuali bagi kaum mereka sendiri.

Bagi mereka adalah terus mempengaruhi manusia dalam membuat sebuah kesalahan demi kesalahan. Entah cara paling terkejam ataupun paling menjijikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Tetapi yang pasti mereka akan tetap terus melakukan hal tersebut hingga tujuan mereka terlaksana seluruhnya.

Lalu dari cerita itu apakah kalian tahu siapa mereka yang dibicarakan dalam film tersebut? Yaitu Dialah Iblis yang sebenarnya musuh paling nyata kita. Musuh yang benar-benar Allah subhanahuatalla laknat dan benar-benar harus kita lawan. 

Karena sampai saat ini tanpa kita ketahui, Mereka terus melalukakan pembunuhan demi pembunuhan melalui tangan-tangan orang yang tak memiliki kesalahan maupun tak memiliki ilmu dalam hal tersebut. Melalui jalan-jalan peribadatan. Alasan-alasan berkedog agama. Menfitnah dalam bentuk sekejih kejihnya.

Para iblis ini, mereka terus melakukan visi-visi mereka satu persatu hingga berjalan sempurna. Karena satu tujuan mereka pada akhir perjuangannya yaitu membunuh semua agama didunia dan menyambut tuhan mereka satu-satunya yaitu Massih As-dajjal.

Cerita yang saya uraikan, merupakan kisah yang diangkat oleh sang sutradara saat melihat bagaimana kondisi kehidupan mereka yang sebenarnya terjadi saat ini.

Comments