Ide- disaat matahari mulai menampakkan pesonanya
Secerca cahaya keemasan detik demi detik bermunculan berebut cakrawala
Sedangkan hembusan udara begitu sejuk memenuhi dada yang beku merekah,
Akan ada harapan..iya, akan ada harapan
Kamu kira hidup tentang kemaren dan masa lalu, yang terasa tak kunjung tiba.
Menetap seakan tak mau untuk ditinggal dalam bendungan fatamorgana.
Berkelut kesah gunda gulana yang telah lama tak bergeming, beradu dalam keramaian fikiran dan dada
Masih ada harapan, ya masih ada harapan.
Tak seyogyanya anak manusia
bersi kukuh mengadu takkan pernah kunjung jua,
bahagia siapa selalu yang ditanya.
Tak seyogyanya anak manusia gunda gulana hanya karena masa dulu yang pernah pergi seenak juga
Tetap ada harapan, ya. Tetap ada harapan
Tak perlu mereka atau manusia didunia menatap dan berseru untuk membangkitkan gairahmu.
Tak perlu juga rerumputan dan si kupu-kupu lucu berbisik indah menyeruakan rasa ingin mu yang terbelenggu
Mengadu bukti bahwa esok tak berkelut lagi.. tidak!
sungguh ada harapan.. ya, masih ada harapan..
Kan kugantungkan apa yang ku mau didepan mataku
Kan ku genggam impian ku diantara cengkraman jari jemariku
kan ku diam kan semua manusia yang merasa Maha Agung didunia ini
Kan ku abaikan orang -orang yang tak mau peduli lagi
Maka diakhir malam nantin kan kuhantarkan setiap cuil harapan itu dalam bingkisan doa yang syahdu
Karena matahariku hari ini, sama dengan hari meninggalku dimasa nanti..
Maka Tak perlu pembicaraan tentang mati
Aku hanya ingin impian ku terkendali dari nafas Sang Ilahi
🙏
ReplyDelete