IDE- Sebentar lagi kita sudah memasuki tahun baru (nasional) skip. Kebanyakan orang-orang diluaran sana merayakan moment yang mereka anggap penting tersebut sebagai Perayaan keluarga, kerabat dan lain-lain (lebih tepatnya bersenang-senang) dan Karena moments yang mereka anggap penting adalah pergantian tahunnya so banyak yang akan ronda tepat dimalam harinya alias enggak tidur semalam suntuk (entah apa pentingnya).
Bagi saya pribadi acara-acara seperti itu sebenarnya menghabiskan banyak hal yaitu waktu, tenaga dan uang terutama (eth). Karena memang saya tidak mau dan tidak ingin terlalu di pentingkan dengan hal-hal yang seperti itu (Wong jangankan tahun baru, ulang tahun aja sering lupa). Jadi saya selalu berfikir bahwa perayaan tersebut jika menurut saya baik untuk dikerjakan maka akan saya kerjakan, namun jika kebalikannya maka akan saya tinggalkan dan mencari kesibukan yang lebih baik. (That the point)
Lalu membahas tahun baru yang sering digembor-gemborkan pada sesuatu yang baru. Tentu memiliki stigma tersendiri bagi masing-masing pribadi setiap orang terutama saya. Bagi saya tahun baru bukanlah segala hal yang mengarah pada sesuatu yang baru. Akan tetapi hikmah apa yang telah tercapai (sering disebut "berintropeksi atau muhasabah diri"). Yaitu Menyeleksi keberhasilan apa yang telah dimiliki dalam setahun ini dan yang belum. Hal ini sering saya lakukan karena sebenarnya saya seorang yang ogah banget menyia-nyiakan waktu pada pekerjaan yang tidak tepat untuk dilakukan. Terkhusus kegiatan keseharian pada tahun yang akan datang. Sehingga sebelum kehidupan saya berlanjut ditahun depan (pede ya panjang umur) maka saya ingin menyeleksi bahwa setahun ini saya benar-benar telah memiliki kesuksesan setidaknya "baik". Sehingga melalui evaluasi saya dapat menyeleksi rencana apa saja yang sudah terlaksana dan yang belum. Hingga di kemudian hari dapat saya perbaiki dan menjadi planning pencapaian saya selanjutnya.
Maka untuk sebuah intropeksi, memang menjadi keharusan bagi saya untuk di lakukan. Dengan memprioritaskan waktu yang benar-benar produktif bagi kehidupan saya kedepan. Apalagi disisi lain, saya pun tidak mudah terombang-ambing dengan kesuksesan yang diraih orang lain. Apalagi sampai merasa tersakiti karena melihat orang lain sukses dengan usaha mereka sendiri (Haduh elus dada wae). Maka hal itu pula sebenarnya kelebihan yang dimiliki oleh sebuah perencanaan. Dimana kita sadar bahwa kita punya kesuksesan sendiri dengan membuat planning tersendiri yang akan kita lalui suka dukanya. Jadi akan kah kalian menjadi perencana juga? (Hehehe)
itu jawaban dan prinsip setiap individu masing -masing. So sekarang mari kita bahas, rencana apakah yang telah saya lalui maupun yang masih berlanjut :
Maka untuk sebuah intropeksi, memang menjadi keharusan bagi saya untuk di lakukan. Dengan memprioritaskan waktu yang benar-benar produktif bagi kehidupan saya kedepan. Apalagi disisi lain, saya pun tidak mudah terombang-ambing dengan kesuksesan yang diraih orang lain. Apalagi sampai merasa tersakiti karena melihat orang lain sukses dengan usaha mereka sendiri (Haduh elus dada wae). Maka hal itu pula sebenarnya kelebihan yang dimiliki oleh sebuah perencanaan. Dimana kita sadar bahwa kita punya kesuksesan sendiri dengan membuat planning tersendiri yang akan kita lalui suka dukanya. Jadi akan kah kalian menjadi perencana juga? (Hehehe)
itu jawaban dan prinsip setiap individu masing -masing. So sekarang mari kita bahas, rencana apakah yang telah saya lalui maupun yang masih berlanjut :
Mengingat-ingat planning setahun yang lalu, benar-benar sangat banyak (sangking seriusnya bermimpi sampek saya tulis satu persatu). Akan tetapi karena saya anaknya juga sebenarnya suka banget sama kata "perfect" jadi saya rasa mimpi yang kebanyakan akan membuat beban kegiatan saya berat dan lambat. Maka saya meringkasnya kedalam beberapa bagian rencana yaitu pendidikan, ekonomi, organisasi, pekerjaan, terakhir married atau familly.
Maka dari beberapa mimpi tersebut. Sekarang saya Membahas tentang ketercapaian planning tersebut. Jujur saya sangat merasa bersyukur kepada Allah subhanahuatalla yaitu Dzat yang Maha meng-ijabah setiap doa hambanya. Dimana dengan dibarengi ikhtiar dan kerja keras sebagai pembuktian kesungguhan dengan apa yang diimpikan, maka Alhamdulillah saya telah mendapatkan semua yang saya planningkan di tahun ini walau masih banyak kekurangan. Tapi (it's ok..!) secara garis besar semua sudah saya miliki. sehingga dari muhasabah saya ini, maka giliran saya memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang telah saya lakukan untuk perbaikan dimasa mendatang.
kemudian Dari planning yang telah saya capai atau sedang berjalan sesuai dengan perencanaan. Lalu adakah planning yang menurut saya disebut product gagal atau butuh perbaikan?. Pertanyaan ini mungkin terlintas dibenak kalian (dan memang pertanyaan ini sering saya tanyakan ke pada diri saya sendiri) karena jujur saja saya memiliki tipe pribadi yang senang sekali dengan kata "berusaha" khususnya berusaha untuk bisa sadar sendiri daripada disadarkan sama kesalahan (ea) atau bahkan sampai dihujat oleh orang lain atas kesalahan murni dari saya yang sangat fatal (oh no..!) Saya bisa sangat menyesal atau bahkan down. Tapi saya sangat bersyukur sekali lagi, Alhamdulillah. Karena melalui Agama, sering saya tersadarkan bahwa; didunia enggak ada manusia yang sempurna (fix).
Sebagai bagian dari jawaban pertanyaan tersebut maka saya jawab "ADA" serta yang saya sadari kebanyakan adalah kesalahan itu murni dari diri saya. Maka akan saya sebutkan kesalahan apakah itu yang sering saya lakukan dan dianggap sepele. Sangking sepelnya bahkan, sering kali saya samakan seperti batu krikil dijalan raya. Yaitu batu yang dianggap paling ringan dan paling kecil tetapi lebih efektif untuk menjatuhkan orang yang lewat diatasnya. Dialah Sifat EGOIS dan banyak BERAMBISI.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa saya anaknya suka dengan kata "perfect" sehingga saya dalam kehidupan pun sering saya tergelincir oleh sifat-sifat model seperti ini yaitu yang seharusnya dibuang dikotak sampah. Dimana sesungguhnya yang benar-benar menggagalkan semua rencana yang saya buat sendiri adalah saya sendiri (ya ampun!).
Oleh karena itu selain Kita harus sadar dan berdamai pada diri sendiri yaitu sadar bahwa Kesalahan itu memang bukan datang dari orang lain, teman, saudara atau bahkan suami/istri kita. Kita juga harus banyak berintropeksi dan terus melakukan perbaikan serta tidak lupa untuk selalu berdoa. Mengapa harus demikian?. Karena sekalipun kita memiliki impian, cita-cita, dan harapan lagi-lagi kitapun harus paham bahwa itu semua hanyalah planning yang bisa terlaksana maupun sebaliknya karena atas izin Tuhan. Sedangkan izin itu datangnya dari ke Ridhoan orang-orang yang ada disekitar kita terutama adalah orang-orang yang hidup bersama dengan kita. Dimana mereka merasakan baik tidaknya dampak tersebut.
Sehingga dari uraian itu semua. Kita harus menyadari bahwa bukan berarti planning adalah segalanya, tidak!. Kita juga harus memahami bahwa diatas planning yang kita buat masih ada pembuat planning yang Maha Mahir. Sehingga jangan semata-mata hanya untuk melaksanakan planning yang kita buat. Lalu sesuka hati berbuat cela kepada orang-orang disekitar kita, terutama yang paling kita sayang. (Ok Hilangkan sikap tersebut!)
Oleh karena itu selain Kita harus sadar dan berdamai pada diri sendiri yaitu sadar bahwa Kesalahan itu memang bukan datang dari orang lain, teman, saudara atau bahkan suami/istri kita. Kita juga harus banyak berintropeksi dan terus melakukan perbaikan serta tidak lupa untuk selalu berdoa. Mengapa harus demikian?. Karena sekalipun kita memiliki impian, cita-cita, dan harapan lagi-lagi kitapun harus paham bahwa itu semua hanyalah planning yang bisa terlaksana maupun sebaliknya karena atas izin Tuhan. Sedangkan izin itu datangnya dari ke Ridhoan orang-orang yang ada disekitar kita terutama adalah orang-orang yang hidup bersama dengan kita. Dimana mereka merasakan baik tidaknya dampak tersebut.
Sehingga dari uraian itu semua. Kita harus menyadari bahwa bukan berarti planning adalah segalanya, tidak!. Kita juga harus memahami bahwa diatas planning yang kita buat masih ada pembuat planning yang Maha Mahir. Sehingga jangan semata-mata hanya untuk melaksanakan planning yang kita buat. Lalu sesuka hati berbuat cela kepada orang-orang disekitar kita, terutama yang paling kita sayang. (Ok Hilangkan sikap tersebut!)
Lalu Setelah menyadari dari kesalahan yang telah diperbuat. Maka apa rencana saya selanju?.
Tentu saja saya sudah memiliki pandangan untuk membuat planning yang baru lagi dan planning yang akan saya buat ini pun adalah planning besar yang cukup saya tulis di dalam hati saya. Mengapa demikian, karena memang planning itu tidaklah sembarang untuk kita buat. Bahkan untuk mencapainya kita harus memiliki adab dan salah satu adab yang harus dimiliki dalam membuat planning adalah tidak menggembor-gemborkan apalagi pamer rencana kepada orang lain (ealah). Jadi cukup pribadi sendiri saja yang tahu (hehe). Cukup saling mendoakan semoga planning tersebut berhasil dan sukses untuk saya dan kalian (Aaammiin).
Lalu melihat saya suka merencanakan berbagai hal yang ingin saya capai. Tentu banyak juga dari kalian yang bertanya-tanya;
Lalu melihat saya suka merencanakan berbagai hal yang ingin saya capai. Tentu banyak juga dari kalian yang bertanya-tanya;
Memang apa pentingnya planning sih ?
Memang Seberapa baik dampaknya buat kita?
Kalaupun sudah memiliki planning, kemudian gimana cara dapetinnya ?.
Semua pertanyaan itu juga pernah sama, saya tanyakan kepada diri saya sendiri. Jujur saya seorang pemimpi, sehingga saya memiliki impian yang terus saya rangkai di fikiran dan hati saya. Sampai detik ini pun saya tidak bisa menguraikan apa yang saya dapatkan dari seni tersebut kecuali satu hal yaitu mampu memotivasi diri saya sendiri pada saat kondisi terpuruk yaitu dimana saya merasa tidak memiliki hal baik yang bisa saya lakukan. Hingga saya membaca tulisan saya dan teringat bahwa saya memiliki mimpi-mimpi yang harus benar-benar diwujudkan dengan segala esktra (waktu, tenaga, fikiran) yang tidak sedikit. Sehingga lewat perencanaan itulah yang menghadirkan rasa semangat saya kembali untuk terus hidup menuju yang terbaik. (All right!)
karena jujur saja, Kita pun tak bisa menampik kemungkinan rasa itu pasti ada. Apalagi dalam menjalani lika-liku kehidupan yang tiada bisa ditebak jalannya. Ditambah lagi jika kita sering ngintip orang-orang yang sudah sukses diatas sana, lalu melihat kita disini yang masih jalan ditempat (greget!)
Tapi lewat perencanaan itulah saya mulai sadar dan banyak hikmah yang didapatkan. Termasuk mengenali sifat dan sikap buruk yang harus dibuang jauh-jauh dalam hati saya. Sehingga kita benar-benar menjadi manusia yang baik. Tidak ngeyel pada hal-hal yang sering kita anggap baik padahal kebalikannya. Oleh karenanya saya sangat senang bermimpi hingga merencanakan sebuah impian. Sehingga saya selalu mengidamkan keberhasilan dari impian saya sendiri, bukan impian orang lain. Karena lewat hal inilah kita akan merasa hidup itu adalah tentang kita bukan tentang orang lain. Apalagi malah suka lirik-lirikan dengan mereka. (Don't!)
Lalu dari tulisan yang tak seberapa ini maka saya mencoba membuat kesimpulan bahwa:
jika dengan seni merancang adalah cara yang membuat kita jaauh lebih baik dalam menggapai kesuksesan atau selangkah lebih dekat dari impian yang kita dambakan. Maka mengapa tidak kita lakukan?!. Toh tidak ada hukum yang mengatur dibolehkan tidaknya memiliki planning mimpi.
Jadi lakuhkan saja selama itu untuk kebaik bagi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi. Serta kalau kebalikannya maka tinggalkanlah. Daripada membuat kita menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
karena jujur saja, Kita pun tak bisa menampik kemungkinan rasa itu pasti ada. Apalagi dalam menjalani lika-liku kehidupan yang tiada bisa ditebak jalannya. Ditambah lagi jika kita sering ngintip orang-orang yang sudah sukses diatas sana, lalu melihat kita disini yang masih jalan ditempat (greget!)
Tapi lewat perencanaan itulah saya mulai sadar dan banyak hikmah yang didapatkan. Termasuk mengenali sifat dan sikap buruk yang harus dibuang jauh-jauh dalam hati saya. Sehingga kita benar-benar menjadi manusia yang baik. Tidak ngeyel pada hal-hal yang sering kita anggap baik padahal kebalikannya. Oleh karenanya saya sangat senang bermimpi hingga merencanakan sebuah impian. Sehingga saya selalu mengidamkan keberhasilan dari impian saya sendiri, bukan impian orang lain. Karena lewat hal inilah kita akan merasa hidup itu adalah tentang kita bukan tentang orang lain. Apalagi malah suka lirik-lirikan dengan mereka. (Don't!)
Lalu dari tulisan yang tak seberapa ini maka saya mencoba membuat kesimpulan bahwa:
jika dengan seni merancang adalah cara yang membuat kita jaauh lebih baik dalam menggapai kesuksesan atau selangkah lebih dekat dari impian yang kita dambakan. Maka mengapa tidak kita lakukan?!. Toh tidak ada hukum yang mengatur dibolehkan tidaknya memiliki planning mimpi.
Jadi lakuhkan saja selama itu untuk kebaik bagi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi. Serta kalau kebalikannya maka tinggalkanlah. Daripada membuat kita menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
Karena bagi saya:
Hidup untuk menjadi lebih baiklah yang seharusnya diprioritaskan, ketimbang hidup yang hanya basa-basi tidak menghadirkan kebaikan apalagi kesuksesan.
Hidup untuk menjadi lebih baiklah yang seharusnya diprioritaskan, ketimbang hidup yang hanya basa-basi tidak menghadirkan kebaikan apalagi kesuksesan.
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik