KECEWA-IDE

 



Sering aku meninggikan ekpektasi tentang sesuatu yang aku berusaha untuk menggapainya. Berusaha semaksimal mungkin dan sekuat mungkin aku mencurahkan waktu dan tenaga disana. Hanya demi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, menjadi impian dan harapanku. Besar ataupun kecil impian dan harapan itu sudah terlanjur menaruh keinginan yang teramat tapi ternyata ?

 

Aku tak mendapatkannya..

 

Kecewa adalah bagiku luka yang teramat menyakitkan.

Jika ditunjukkan ke seseorang, seseorang itu tak mampu menemukan lukanya. Namun  Jika menganggapnya tidak ada tentang luka itu, tapi nyatanya isi dikepala dan juga hati menangisi. Melakukan apapun tak lagi mau. Ada rasa seperti trauma dan tidak ingin melakukan hal apapun. Jangankan untuk melakukan beberapa hal. Ingin berdiri dan menggeser tubuh saja, rasanya segalanya menjadi sedih dan suram. Mau dibilang terlalu berlebihan, tapi nyatanya air mata tetap tidak bisa terbendung.

 

Jujur, lebih suka menanam kekecewaan diawal supaya tak berekspektasi lebih. Supaya ketika tak mendapatkannya atau tak tersampaikan, tidak benar-benar terpuruk atau menjadi manusia yang menyedihkan.

 

Karenanya seringnya melakukan hal yang mungkin orang lain malas melihatnya. Bagiku aku butuh energi untuk mengembalikan kekecewaan itu. Energi yang luar biasa keterbalikan dari rasa kecewa yang berat.  Supaya energi itu ternetralisir, pergi dengan begitu saja dan berlalu . Sungguh, entah mengapa perasaan sedih itu tidak bisa aku buang atau bahkan aku abaikan sama sekali jika tidak dengan menemui atau aku melihatnya. Energi itu?

Melihat seseorang atau sekelompok orang tersenyum bahagia karena ku.

 

Apakah aku yang merasa terluka atau tersakiti atau kecewa. Dimana sering menangis, sedih dan tak mau melakukan apa pun. Tetapi saat terdengar ditelinga atau terbaca oleh mata kebahagiaan dan kegembiraan itu hadir dihadapanku. Rasanya semua terabaikan. Kekecewaan entah sirna kemana. Sebelumnya adalah kemuraman, setelahnya adalah kegembiraan. Semua hilang dan pergi begitu saja. Apakah ini aneh?

 

Mungkin, tapi sebenarnya jika boleh meminta. Aku tak mau ada kekecewaan. Tapi nyatanya, ada!.

 

karenannya aku juga harus bisa menyelesaikan kekecewaan itu dengan baik. Sedang ternyata, cara menyelesaikan itu bagiku adalah dengan melihat orang lain bahagia karena aku.

 

Entah mengapa setiap melihat seseorang bahagia karenaku, ada kemauan yang datang dan mengajakku untuk segera pergi dan berlalu dari perasaan yang jatuh.  Kebahagiaan itu membawaku dan menyadarkanku bahwa aku masih butuh berdiri dan melanjutkan keinginan yang lain. Ada bahagia yang akan dijumpai disatu sisi dan sisi yang lain. Ada harapan yang tercipta lagi dan lagi. Ada ajakan bahwa semua tidak berhenti disini. Masih ada imipian yang belum terselesaikan. Gapailah dan ambilah.

 

Namun disisi yang lain pun, aku belajar bahwa kekecewaan menyadarkan ku untuk tak menganggap berlebihan sesuatu yang diharapkan. Dan juga Aku masih terus belajar untuk tak berlebihan atas kekecewaan itu.

 

Untuk mu kecewa, mari kita berdampingan saja. Pergi dan abaikan semua, karena kau hanya bertemu dan akan seperti tamu. Pergi dan lupakan.




Comments