Skip to main content
HAKEKAT HARI RAYA IDUL ADHA
hallo guyssss, Selamat Hari Raya Idul Adha!!
Semoga setelah kita memperingati hari raya ini, mendapatkan hikmah yang luar biasa tentang berbagai hal mengenai spirit beragama, bersosial, dan berintelektual. Mengapa demikian? dulu semasa kecil, saya menggangap bahwa hari saya selalu menguntungkan dalam segi sosial yaitu memiliki rasa kebersamaan untuk menunaikan penyembelihan hewan qurban, gotong royong untuk merayakan dan membagi-bagikan daging sapi, kambing atau kerbau. Lalu ibu-ibu dirumah di hari itu semuanya tanpa terkecuali memasak daging yang telah dibagikan dengan berbagai macam makanan. sehingga tak ada dihari itu umat islam yang tidak menyantap makanan bergizi itu. Orang kaya berbaur dan berbagi dengan orang miskin yang merupakan bagian dari kepedulian dari ajarana agama ini, bahwa semua yang ada didunia ini diciptakan untuk saling menguntungkan. Orang kaya bersyukur atas rezeki yang dimilkinya berlimpah dengan cara membagikan sebagian rezekinya untuk orang miskin. begitupun orang miskin bersyukur walaupun dia kekurangan masih diberikan kemudahan yang lainnya, dan masih diberikan kesempatan untuk terus memperbaharui kehidupan. Agama Islam memerintahkan pengikutnya untuk saling berbagi satu sama lain. karena kita tidak tahu kapan kita berada diposisi kekuarangan atau kelebihan. bukankah semuanya hanya titipan. Sehingganya kita diperintahkan untuk saling peduli dan membantu satu sama lain.
"KARENA BAGI ALLAH SUBHANAHUATALLA yang membedakan kedudukan satu manusia dengan mausia lain didunia ini adalah KETAKWAAN."
Pada pernyataan saya sebelumnya tentang hari raya idul adha. ternyata bukan hanya masalah materil seperti yang telah saya sangka selumnya akan tetapi kemulian hari ini memberikan hikmah yang luar biasa tentang nilai kehidupan yaitu mengorbankan Apapun yang kita miliki, sayangi, dan cintai didunia ini, untuk dikembalikan semua kepada Allah Subhanahuatalla semata.
Kekuasaan, Keluarga, materi, dan pendidikan yang kita sanjung-sanjung melebihi apapun didunia ini, merupakan titipan Allah Semata. Hewan qurban yang Sejatinya kita lihat hanya sebagai bagian dari hal yang wajib dalam perayaan ini, merupakan Wujud yang tidak lain dari kecintaan kita kepada dunia. kecintaan nabi Ibrahim kepada anaknya Ismail.
Kecintaan manusia yang amat teramat kepada segala sesuatu yang mereka sukai sejatinya yang akan mengarahkan mereka pada kedzoliman yang besar tanpa mereka sadari sedikit demi sedikit. itulah mengapa Allah Subhanahuatalla menginginkan Ismail dijadikan qurban pada peristiwa besar ini. Jikapun Allah Subhanahuatalla mau, mungkin langsung saja menunjuk hewan yang paling segar, besar lagi sehat sebagai qurbannya, namun nyatanya?. Bukan hewan qurban yang sebenarnya dimaksud untuk merayakan idul adha ini. akan tetapi pengorbanan besar kita dalam mengesampingkan apapun yang kita sukai dan cintai itu untuk diserahkan kepada Allah Subhanahuatalla. hanya DIA-lah yang berhak disukai dan dicintai melebihi apapun. Apa yang diberikannya kepada kita semua hanyalah titipan dari-Nya. tidak ada yang berhak disombongkan, dibanggakan dan bahkan mencaci satu dengan lainnya. perayaan Idul Adha ini, dimana akan terus dilaksanakan dari generasi ke genarasi manusia adalah untuk mengingatkan kepada seluruh manusia, apa hakekat dari hidup yang sebenarnya. Janganlah manusia mencintai dunia melebihi kecintaannya kepada Allah Subhanahuataalla. Karena Semua milik Allah apa yang ada didunia ini akan Kembali Kepadanya.
لاحول ولاقوة الا بالله
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik